GENS UNA SUMUS

KITA ADALAH SATU KELUARGA

Rabu, 17 November 2010

Pitra Andika Buka Peluang Catur Medan

Pitra Andika Buka Peluang Catur Medan

MEDAN (Berita): Keberhasilan Pitra Andika menghentikan MN Binsar Marbun (Simalungun), berhasil mengantar tiga pecatur putra Medan memimpin posisi 3 besar hingga babak keempat pertandingan catur Porprovsu 2010, Senin (8/11).
Binsar Marbun menyandang gelar Master Nasional sempat menyodok ke puncak pimpinan klasemen karena tak terkalahkan sampai babak tiga.
Kemenangannya atas Mulkan Dwintar (Madina) di babak ketiga dalam pertandingan yang memakai sistem Swiss 9 babak, membuat Binsar Marbun memiliki total poin tertinggi 3 MP di babak ini.
Sebaliknya, pecatur andalan Medan seperti Sukarnedi dan Rudin Simatupang yang bermain remis di babak ini, hanya mengumpulkan poin tertinggi 2 1/2 MP. Sama halnya dengan Pitra, walau ia mengalahkan pecatur Medan lainnya Simon Simamora di babak ketiga ia baru bisa mengoleksi 2 1/2 MP, karena sempat ditahan remis MN Bakhori Nasution di babak kedua.Kemenangan atas Binsar Marbun, membuat Pitra memiliki 3 1/2 MP dan memimpin bersama andalan Medan lainnya Sukarnedi dan Binsar Siahaan yang juga mengoleksi 3 1/2 MP.
MN Sukarnedi yang ditahan remis Rudin Simatupang di babak ketiga, sukses mengatasi Sinton Tarigan (Tanah Karo) di putaran keempat. Sedang Binsar Siahaan mengalahkan Rudin Simatupang di babak keempat. Ditempatinya posisi tiga besar klasemen sementara dan kemampuan Pitra menghentikan Binsar Marbun kian memperbesar peluang pecatur Medan buat merebut medali emas kelompok putra dalam pertandingan yang menyisakan 5 babak lagi.
Tiga pecatur yang memiliki poin 3 MP hingga babak keempat adalah MN Binsar Marbun, Marihot Simanjutak (Medan) dan MN Pondang Damanik (Asahan).
Persaingan di kelompok putri, buat sementara diungguli pecatur Tanah Karo Charlely Tessy yang mengoleksi 3 MP. Ia dibuntuti pecatur Medan Maria H Siahaan dengan 2 1/2 MP, Yola Yolanda dan Erly Dinarti sama-sama memiliki 2 MP.(irm)

Agus Slamet Juara Kejurnas Catur Cepat Piala Percasi Kota Semarang 2010

Agus Slamet Juara Kejurnas Catur Cepat

image
Semarang, CyberNews. Agus Slamet, pecatur asal Cilacap berhasil menjuarai kelompok senior dalam Kejurnas Catur Cepat Piala Percasi Kota Semarang, yang dihelat di Auditorium RRI Semarang, 13-14 November.
Dalam pertandingan yang menggunakan sistem Swiss 9 babak ini, Agus Slamet yang dalam kejurnas ini membela Jateng, berhasil mengumpulkan victory point (VP) 8,5 hasil dari delapan kali menang dan sekali remis.
Peringkat kedua kelompok senior sendiri ditempati Master Nasional (MN) Edyanto (Brebes/Jateng) yang mengumpulkan VP 8, hasil delapan kali menang dan sekali kalah. Sementara, peringkat ketiga ditempati MN Joko Purbowo (Cilacap/ Jateng), yang memperoleh VP 7,5 hasil dari tujuh kali menang, sekali remis dan sekali kalah.
Di kelompok yunior yang menggunakan sistem Swiss delapan babak, Candra Putra W (Cilacap/Jateng) berhasil menjadi yang terbaik usai memperoleh VP 7,5 hasil dari tujuh kali menang dan sekali seri.
Sementara, peringkat kedua ditempati Gayuh Satrio (DIY) yang mengumpulkan VP 7, hasil dari tujuh kali menang dan sekali kalah. Peringkat ketiga, ditempati M Azizu Akbar (Kota Semarang/Jateng) yang mengumpulkan VP 6 hasil dari enam kali menang dan dua kali kalah.
Ketua Panitia Kejurnas, Syaifudin SE mengatakan, dalam kejurnas kali ini terjadi banyak sekali kejutan. Salah satunya adalah tumbangnya para pecatur unggulan yang memiliki gelar Master Internasional (MI), Master Fide (MF) maupun Grand Master (GM) di tangan pecatur non unggulan. "Ini menandakan, tingkat persaingan di antara para pecatur sudah mulai merata," tambahnya.
Dia mengatakan, usai kejuaraan ini, Percasi Kota Semarang berharap bisa menghelat kejuaraan serupa dengan level Internasional di Kota Semarang pada 2011 mendatang.

Asian Games XVI Pupuslah Asa Irene dan Susanto

Asian Games XVI
Pupuslah Asa Irene dan Susanto
Selasa, 16 November 2010 | 19:06 WIB

Irene Kharisma Sukandar,
GUANGZHOU,  KOMPAS.com - Pupus sudah asa dua pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto dan WGM Irene Kharisma Sukandar untuk menyumbangkan medali di sektor tunggal putra dan putri. Langkah dua pecatur andalan ini terhenti setelah dikalahkan lawan mereka masing-masing pada babak final di  Guangzhou Chess Institute, China, Selasa (14/11/2010).

Susanto yang memperoleh enam poin ditundukan peraih medali perak asal Vietnam, GM Le Quang Liem. Sementara medali emas direbut GM Rustam Kasimdzhanov dari Uzbekistan. Medali perunggu jatuh ke tangan pecatur tuan rumah, Bu Xiangzhi dengan total 6,5 poin.

Di kubu putri, Irene harus mengakui keunggulan pecatur India, Dronavalli Harika yang meraih medali perunggu dengan total 6,5 poin. Sementara medali emas dan perak didominasi pecatur China, Hou Yifan dan Zhao Xue yang masing-masing mengoleksi 8,5 dan 7,5 poin.

Catur Belum Bisa Sumbang Medali di Asian Games

Catur Belum Bisa Sumbang Medali di Asian Games  

Pecatur Indonesia GM Susanto Megaranto. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO Interaktif, Jakarta - Peluang Indonesia untuk merebut medali Asian Games XVI Guangzhou dari cabang catur terlepas. Medali terlepas dari tangan pecatur putra, Susanto Megaranto, setelah kalah unggulan pertama dari Vietnam, Liem Quang Le, Selasa (16/11) lalu. Sementara di sektor putri, Irene Kharisma Sukandar hanya bisa puas berada di urutan ke-12.

Manajer Tim Catur Indonesia, Kristianus Liem, menyatakan Susanto sebetulnya sudah berupaya memberikan permainan yang memiliki varian tajam. Susanto, yang memainkan bidak putih tampil dengan pembukaan Sicilia. "Di awal pertandingan Susanto tampil sangat bagus. Hingga pada pertengahan dia dapat memaksa lawan bertahan dengan posisi raja di tengah," katanya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo.

Namun, pembukaan itu tidak dapat berlanjut setelah saat langkah ke-20an Susanto mengorbankan satu kudanya untuk membongkar pertahanan lawan. Pilihan itu menurut Kris yang justru membuatnya kalah. Saat mengorbankan kudanya ada dua pilihan yang dihadapi, yakni melangkah ke F-5 atau F-6. Susanto memilih langkah F-6 dengan mengambil satu pion lawan agar pertahanan Quang Le terbuka.

Sayangnya. Le justru mampu berkelit dan perlahan-lahan menyusun serangan balik sehingga keadaan kemudian berbalik ganti lawan yang menekannya sampai akhirnya Susanto kalah pada langkah ke-50an. "Kekalahan ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua. Kami akan berlatih lebih keras dan lebih akurat lagi agar di kemudian hari dapat memperoleh prestasi yang lebih baik," tutur Kristianus.

Susanto akhirnya hanya bisa puas berada di urutan ke-7 pada pertandingan sembilan babak nomor perorangan putra yang diikuti 23 peserta ini. Secara keseluruhan Susanto membukukan enam kali kemenangan dan tiga kali kalah. Medali perak pun jatuh ke tanganya Le yang secara keseluruhan mengumpulkan tujuh kali menang, sekali seri, sekali kalah.

Sementara itu, medali emas menjadi milik paecatur Uzbekistan Rustam Kasimdzhanov yang membukukan enam kali menang dan tiga kali seri. Adapun perunggu direbut pecatur tuan rumah Xiangzhi Bu, yang membukukan enam kali kemenangan, sekali seri, dua kali kalah.

Di bagian putri, pecatur Indonesia Irene Kharisma Sukandar, berada di urutan ke-12 setelah membukukan 4 kali menang, dua kali kalah, tiga kali seri. Medali emas direbut Yifan Hou dari China yang tidak terkalahkan sepanjang pertandingan. Pecatur China ini membukukan delapan kali menang dan sekali seri.

Medali perak menjadi milik pecatur China lainnya, Xue Zhao, yang membukukan tujuh kali menang, sekali seri, sekali kalah. Medali perunggu diraih pecatur India, Harika Dronavalli, yang lima kali menang, tiga kali seri, sekali kalah.