GENS UNA SUMUS

KITA ADALAH SATU KELUARGA

Jumat, 03 Desember 2010

Belajar Catur


PRINSIP DAN GARIS – GARIS BESAR STRATEGI CATUR

Dalam catur, mengerti apa yang harus dilakukan adalah sebagian dari pertarungan, mengerti kapan harus melakukannya merupakan sebagian yang lain.
Pusat – mainlah untuk pusat. Duduki, jaga dan pengaruhi. Usir perwira-perwira musuh yang mengontrolnya.
Inisiatif –Putih melangkah yang pertama, mulai dengan inisiatif. Jangan buang waktu atau langkah. Yang aggresif. Cobalah untuk menyerang dengan berbagai cara yang membangun permainan anda. Gabungkan pertahanan dan counter attack (serangan balik). Jangan takut mengorbankan sebuah pion (gambit) untuk serangan pembukaan , tapi jangan mengorbankan tanpa alasan yang jelas. Jangan buang waktu dengan makan pion sayap kalau mengorbankan pengembangan buah. Gunakan Inisiatif untuk menekan posisi lawan anda.

Perkembangan – Gunakan semua perwira anda. Langkahkan pion seperlunya untuk mengembangkan perwira. Rencanakan untuk mengembangkan perwira yang berbeda dalam setiap langkah. Langkahkan keluar perwira-perwira kecil dengan cepat. Rokade awal. Jangan memindahkan buah yang sama tanpa alasan yang jelas. Kembangkan dengan ancaman.

Rokade - Bersiaplah untuk rokade awal dalam pertandingan, khususnya bila pusat terbuka. Hindari melangkahkan pion didepan raja yang telah rokade dan membuat kelemahan di sana. Rokadelah untuk alasan pertahanan dan menggempur lawan – untuk menjaga raja dan untuk menghubungkan serta mengaktifkan benteng-benteng anda.

Pion – Pada umumnya, langkahkan hanya dua pion saja dalam pembukaan, biasanya pion pusat. Langkahkan satu atau dua petak kedepan, lebih baik dua jika mungkin. Pion yang jelek membuat petak – petak lemah dan langkah pion yang tidak perlu memboroskan waktu yang sebaiknya digunakan untuk mengembangkan perwira. Jangan blokade pion pusat dengan melangkahkan gajah didepannya. Jangan melangkahkan pion didepan raja yang telah rokade. Tukarkan pion untuk menghindari kerugian materi, membuka jalur, atau menghemat waktu.

Kuda – Kembangkan kuda menuju pusat. Putih ke f3 dan c3 atau d2 dan untuk hitam f6 dan c6 atau d7. Kembangkan ke arah lain hanya bila benar – benar perlu atau untuk tujuan tertentu. Pada umumnya, anda harus mengembangkan kuda sebelum gajah, karena biasanya lebih leluasa dalam pembukaan sehubungan kemana kuda harus pergi, tapi biasanya anda harus melihat perkembangan posisi supaya tahu kemana kuda harus pergi. Hindari kuda anda kena paku (pinned) terhadap raja atau menteri oleh gajah, dan oleh benteng di lajur (file) e atau d.

Gajah – Letakkan pada diagonal yang terbuka. Gunakan untuk menjaga petak – petak pusat, paku (pin) Kuda musuh atau demi pertahanan patahkan paku. Hindari pertukaran yang tidak perlu dengan kuda.

Beteng - Letakan pada lajur-lajur terbuka, lajur setengah terbuka, lajur yang sepertinnya akan terbuka, atau di belakang pion bebas yang sudah maju. Tumpuklah, sehingga mereka saling mendukung. Gunakan mereka untuk menyerang raja musuh yang tidak rokade di jalur e. Letakan di baris (rank) 7, gunakan mereka untuk menyerang pion lawan yang masih di petak lawan kedua dan batasi raja musuh di baris belakang. Gunakan untuk memotong jalur raja. Di babak akhir, sering kali lebih baik mengorbankan sebuah pion untuk mengaktifkan beteng dari pada membatasinya dipetak pertahanan yang pasif.

Menteri - Dalam permainan catur, jangan mengeluarkan menteri terlalu awal - dia sangat mudah diserang dengan tempo. Hindari mengembangkannya ke petak yang mudah diserang. Jangan menggunakannya jika perwira kecil bisa menangani. Jangan menggunakan menteri untuk mengejar pion bila akan menjauhkan dia dari wilayah aksi sesungguhnya. Gunakan untuk membangun serangan ganda, sendiri atau kombinasi dengan buah yang lain. Jangan takut menukar menteri untuk mendapat beberapa keuntungan, atau menghindari beberapa bentuk problem.

Analisa - evaluasi unsur-unsur utama : materi, susunan pion, mobilitas, waktu, ruang, dan keamanan raja. Carilah informasi tentang posisi dengan cara menanyai diri sendiri tentang masing-masing faktor ini.

Rencana - Rencanakan lebih awal. Jangan mengganti rencana tanpa alasan yang baik, tetapi yang luwes. Ubahlah rencana jika diinginkan atau perlu, saat posisi berganti. Dasarkan rencanamu pada analisa dan evaluasi posisi yang jujur dan menyeluruh, perhatikan kekuatan dan kelemahan kedua sisi, dan perhitungkan semua ancaman. Nilai semua ketidak seimbangan dan semua faktor dari posisi tersebut dan bentuklah rencanamu berdasarkan faktor-faktor ini.

Babak akhir - Ancam untuk promosi menteri dengan cara memajukan pion bebas. Paksa lawan anda untuk menyerahkan buah yang coba - coba menghalangi langkah anda. Aktifkan raja secepatnya dengan jaminan keamanannya. Tukar perwira, bukan pion bila unggul materi. Letakkan benteng secara aktif dibelakang pion lawan, letakan di baris(rank) ke tujuh. Terus aktifkan dan jangan mengikatnya untuk sebuah pertahanan. Setelah mempromosikan pion menjadi menteri, gunakan untuk memaksa membunuh raja lawan.

Catur Ubah Anak Jadi Juara


Tak lama setelah mendengar seluruh jawaban, segera Charles berkata, "Bukan. Ini adalah perang. Saya menjelaskan benteng, prajurit, pertempuran,". Membutuhkan sedikitnya 15 menit untuk menuturkan, dan Charles dapat menohok para siswa tentang permainan yang ia yakini dapat merubah hidup, menyalurkan agresi ke bentuk kompetisi sehat, meningkatkan prestasi akademik dan bahkan menambah rasa percaya diri.

Menurut pengalaman Charles, banyak anak yang dilatihnya sering berasal dari keluarga berantakan, atau sekolah dengan aturan keras, dan permainan sering kali mengenalkan aturan dan nilai-nilai yang semakin gagal diterapkan masyarakat.

Bagi anak dengan gangguan perkembangan mental, catur sering kali membuktikan adanya bakat khusus. Anak dengan autisme misal, sering kali sulit memfokuskan pandangan, dengan catur mereka menjadi lebih terpusat, sementara masalah perilaku seperti yang dialami ADHD telah membuat permainan itu menambah rentang waktu konsentrasi mereka.

"Catur memiliki aturan dan etika yakni menunggu dan  mengamati perilaku lawan saat bermain, sebab semua langkah memiliki konsekuensi. Sementara aturan dalam catur adalah hal yang bertolak belakang pada anak-anak yang sulit memperhatikan dan sulit belajar menunggu giliran.  Catur mengajari mereka untuk itu, dan anak-anak dengan gangguan perkembangan pun akan dilataih belajar mengaplikasikan seumur hidup mereka.

Riset terhadap anak-anak sekolah dasar dan kanak-kanak yang dilakukan oleh Universitas Aberdeen, Inggris menemukan catur dapat meningkatkan kemampuan matematis dengan angka, kemampuan memahami komprehensif dan mendorong tingkat motivasi. Charles sendiri meyakini lebih dari itu. "Ini bukan sekedar mengajari catur, ini juga tentang mengajari anak untuk belajar, sejarah, matematika, logika. Ini tentang sebuah cerita lengkap," ujarnya/

Berikut contoh kisah seorang anak yang terbantu oleh catur usai mengikuti latihan yang diberikan Charles Wood. Kieran Barras, saat ini berusia 9 tahun awalnya berjuang di peringkat bawah pada sekolah dasar Southmere ketika Charles memulai klub catur makan siangnya.
Ibu Kieran,  Catherine, seorang perawat ruang bersalin berkata, "Kieran sangat berenergi, dengan rentang dari ujung kiri hingga kanan," Catherine bersama suaminya sempat bingung saat Kieran berkata ia baru saja bergabung dengan klub catur. Namun sejak saat itu pula, kedua orang tuanya mengamati dengan bangga saat Kieran beraksi dalam sebuah turnamen, dan si bocah juga menunjukkan peningkatan konsentrasi yang secara drastis meningkatkan prestasi di sekolah pula.

Kini anak yang dulu sulit untuk diam, dapat tahan duduk berjam-jam untuk merencanakan langkah-langkahnya, demikian tutur sang ibu. Kieran tersenyum saat ia menjelaskan mengapa ia mencintai catur. "Permainan itu sangat mengasyikkan dan membuat saya menjadi lebih cerdas. Saya kini di peringkat atas untuk bidang apapun,". Bagi anak anda yang memiliki cerita mirip Keiran, tak ada salahnya mulai mengajarinya bermain catur. Lagipula olahraga ini murah meriah dan dapat dilakukan di rumah dengan pengawasan orang tua/

Penelitian Terhadap Catur

Penelitian Terhadap Catur

Banyak sudah artikel yang membahas tentang manfaat catur. Boardgame ini memang yang paling populer diantara sekian banyak boardgame yang ada saat ini. Maklum permainan ini banyak digemari oleh pecintanya dari yang berumur tidak lebih dari empat tuhun hingga kakek-kakek yang berusia lebih dari tujuh puluh tahun. Lalu bagaimana sih penelitian di berbagai negara terhadap manfaat catur ini. http://ompundaru.wordpress.com memaparkan dan mengulasnya dalam Teratur Bertutur Catur (Untuk Perkembangan Anak?)
Papan hitam putih 8×8 mendapatkan citra buruk sebagai hobi orang tanpa kerjaan, yang kalau ditekuni tidak memberi masa depan. Syukurlah citra itu perlahan-lahan hilang dengan tampilnya beberapa anak-anak Indonesia di pentas catur kelas dunia. Penelitian para ahli menemukan kegunaan dari hobi main catur secara teratur.

Satu diantaranya adalah hasil penelitian di negara bagian Texas, AS. Siswa antara kelas 3 dan kelas 5 SD yang tergabung dalam klub catur di sekolahnya memiliki keunggulan dalam hal membaca dan matematika dibandingkan teman-teman sekelasnya. Di Kanada, sebanyak 437 murid kelas 5 diberi tambahan main catur dalam kurikulum pelajaran matematikanya. Mereka dipisahkan dalam 3 kelompok besar dengan jam tambahan main catur berbeda untuk setiap grup. Hasilnya? Kelompok yang jam main caturnya paling banyak ternyata paling mahir dalam soal-soal problem solving masalah-masalah matematika dan juga pemahaman pada soal-soal matematika berbasis cerita.

Artinya, ternyata ada korelasi positif antara main catur dan keunggulan logika, cara berpikir, khususnya dalam matematika dan membaca. Yang terakhir ini membutuhkan bukan saja keterampilan membaca kata per kata, tapi juga melihat dan menemukan cerita secara keseluruhan. Hal itu memang merupakan isu utama dalam catur, apa yang dilakukan pada langkah pertama, akan memberikan pengaruh besar di permainan akhir dan menentukan apakah akan menang atau tidak.

Cerita soal pentingnya catur tidak berhenti sampai di sini. Di Zaire, sebuah negeri di Afrika, murid berumur 16-18 tahun yang diberi latihan catur ternyata memiliki pemahaman lebih tinggi dalam spasial (ruang), numerik (deretan angka), pengetahuan verbal (bahasa dan kata-kata) serta pekerjaan-pekerjaan administratif. Sebuah hasil penelitian yang melibatkan 100.000 guru di Venezuela menemukan adanya hubungan antara main catur dan kenaikan signifikan angka IQ murid-murid sekolah dasar. Itu berlaku untuk anak lelaki dan perempuan, tak peduli latar belakang kelas sosialnya.

Karena alasan-alasan itulah sudah sejak lama permainan catur dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasar di berbagai negara. Dan itu tidak pernah disesali. Propinsi Quebec Kanada, yang pertama kali memasukkan catur ke dalam kurikulum sekolahnya untuk murid kelas 2 sampai 7 (setara 1 SMP), mencetak angka tes matematika tertinggi di Kanada. Negara itu juga mencatat keunggulan tes matematika dibandingkan tetangganya, Amerika Serikat.

Salah satu juara dunia catur dari Amerika, GM Yasser Seirawan, pernah menulis keuntungan bermain catur berjudul 5R. R pertama adalah writing. Setiap pemain catur sesuai standar FIDE harus menuliskan notasi buah catur yang dimainkannya. Ini melatih disiplin, konsistensi dan pengarsipan. R kedua adalah reading. Untuk bisa menang dari lawannya, setiap pemain catur harus belajar dari partai-partai lainnya, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. R ketiga adalah arithmetic. Setiap pemain harus bisa menghitung dengan cepat sisa bidak miliknya dan lawannya agar tidak masuk dalam permainan konyol, kehabisan bidak atau perwira lebih cepat dari lawan. Pendeknya, setiap pemain punya 8 bidak dan 6 perwira, plus 1 ratu dan 1 raja.

R keempat adalah responsibility. Tiap pemain sendirian di sana. Tidak ada contekan, tidak ada pembisik, tidak ada sekondan (asisten) yang bisa menolong. Ia harus bertanggung jawab sendirian, memikirkan konsekuensi langkahnya sendirian. R terakhir adalah reasoning atau logika. Mengapa ia memilih maju dan bukan mundur, makan bidak lawan bukan menghindar, menguasai suatu jalur tertentu dan bukan skak lawan, semua ada alasannya. Si anak dalam hidupnya akan terbiasa mendaftarkan sejumlah besar opsi, mencoret beberapa di antaranya dengan segera, menyusunnya dalam skala prioritas, menganalisa, membandingkan satu sama lain dan kemudian dengan kebulatan tekad memilih satu karena yang paling logis dan menguntungkan.