GENS UNA SUMUS

KITA ADALAH SATU KELUARGA

Sabtu, 21 April 2012

BIDAK
Bidak adalah buah terlemah, tetapi satu2nya yg mempunyai hak promosi dicatur.
Namun perjuangan sebuah bidak dari kedudukan awalnya di baris ke 2 untuk mencapai petak promosi sungguh tdk mudah, dia harus melalui 6 petak dan hadangan buah lawan.

Setiap pecatur secara sadar atau tdk menjadi terbiasa mengerja samakan setiap buah caturnya mengikuti suatu hukum yg disebut harmonisasi buah.
Dalam hal bidak promosi, tentu tdk akan pernah sebuah bidak berlenggang kangkung menuju petak promosi tanpa dukungan kerjasama dgn buah lainnya.
Pada permainan catur seluruh petak dan buah saling mempengaruhi dan terkait satu dgn lainnya, setiap buah yg berada diatas papan akan secara otomatis menentukan jalannya permainan, itulah sebabnya pecatur yg kuat bermain dgn pandangan posisional serta pikiran menyeluruh keseantero papan, dan tdk terfokus hanya pada titik2 tertentu saja.
Mempromosikan bidak adalah sesuatu yg direncanakan dan merupakan bagian dari strategi permainan dari langkah2 sebelumnya, yg harus sinergi dgn seluruh posisi serta buah diatas papan.

Mungkin memang tdk sedetail pengambaran Mahabarata atau I Lagaligo, tapi papan catur sesungguhnya juga adalah miniatur aksioma2 dalam kehidupan ini.
Jika kita membayangkan papan catur sebagai dunia nyata dan bidak promosi adalah diri kita sendiri, atau sebaliknya dunia sebagai papan catur dan kita adalah bidak yg bertujuan promosi, maka kita akan memahami apa yg ditulis oleh DR. Theo Huijbers mengenai "situasi" pada bukunya "manusia merenungkan dirinya"
DR. Huijbers menyimpulkan bahwa manusia hidup dalam suatu ruang yg terorganisasi.
Ini jelas berarti bahwa setiap org tdk mungkin mencapai sukses atau promosi tanpa dukungan situasi sosial dan kondisi sekitarnya.
Oleh sebab itu kenyataan hidup memudahkan kita untuk mengenali sebab2 seseorg gagal mencapai status sosial standart dlm hidup dan bermasyarakat, apalagi promosi ke status sosial yg lbh tinggi.

Sama dgn memenangkan partai catur, sukses didalam hidup pun memerlukan syarat2 minimal, misalnya bermental dan bermoral baik, cukup pengetahuan dll sebagainya, tetapi itu barulah modal dasar dan belum cukup untuk memastikan sukses. Sangat banyak org baik, rajin, pandai tdk mencapai promosi dlm hidupnya.
Teori Huijbers dan falsafah bidak promosi dicatur memperlihatkan bahwa dukungan kondisi sosial adalah faktor yg berandil besar bagi hidup seseorg.

Dari masalah dikeseharian kita, persoalannya kemudian bergulir menjadi, bagaimana mendapatkan dukungan dari situasi dan tentu org2 disekitar kita?
Mari mengambil contoh dari lingkungan kita sendiri, terlalu banyak pecatur yg " Layu sebelum berkembang." menjadi frustasi dan kecewa karena merasa tdk mendapatkan kesempatan dan dukungan dari kepengurusan ditempatnya berada.
Kenyataan yg tdk bisa dipungkiri memang menunjukkan banyak kepengurusan disemua tingkatan tdk bekerja dgn baik dan maksimal, tetapi yg tdk kurang pentingnya adalah setiap org menginstropeksi diri, dan kepribadiannya, apakah sdh cukup untuk mendapatkan simpati org yg berelasi dengannya atau bahkan sebaliknya.
Pada semua aspek kehidupan teori ini berlaku valid, siapapun tdk akan bisa sukses didalam pekerjaan apapun jika tdk berhasil mendapatkan respek org disekitarnya.

Dunia ini sungguh adil, dan menyediakan peluang2 alternatif sebagai jalan keluar dari setiap kebuntuan yg dihadapi seseorg. Sama seperti bidak catur yg mempunyai banyak kemungkinan petak promosi, bidak b2 misalnya berpeluang promosi bukan hanya di b8, melainkan juga di a8 dan c8, bahkan tdk tertutup kemungkinan sampai ke d8, e8 dan seterusnya.
Manusia pun seperti itu, memang setiap orang tdk bebas menentukan ruang, ruang itu sdh ada dan harus diterima sesuai keadaannya, misalnya kelahiran yg ber-beda2 strata sosial dan tempat. Tetapi setiap org bebas untuk merancang hidup dan memperluas perspektifnya masing2.
Disini kita bisa mempersepsikan starting position pd catur dan kelahiran seorg bayi, kaya atu miskin, dikota maupun didesa.
Dunia yg per-tama2 dialami manusia tetaplah dunia yg terbatas, langkah2 berikutnyalah yg akan memperluas horison dan cakrawalanya, jika dilakukan dgn benar tentu akan menghasilkan kemenangan.

Hidup ini sudah mempunyai aturan2nya yg jelas dan tdk pernah berubah, sebagai manusia kita sebenarnya hanya mengikutinya saja sebagai jaminan keberhasilan mempertahankan dan mencapai progress dalam menjalaninya.
Oleh karena itu watak sombong, kikir, sok pintar, egois, licik dan semua yg sejenisnya dan menyebabkan lingkungan kehilangan respek, adalah kebodohan yg membunuh diri sendiri, perlahan tapi pasti. GENS UNA SUMUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar