GENS UNA SUMUS

KITA ADALAH SATU KELUARGA

Jumat, 08 Oktober 2010

Faktor-Faktor Non Teknis Dalam Kesuksesan Di Turnamen Catur



Faktor-Faktor Non Teknis Dalam Kesuksesan Di Turnamen Catur
Setiap pecatur yang serius tentu selalu ingin sukses di turnamen catur. Sukses di sini tentu menjadi juara. Atau meraih peringkat yang setinggi-tingginya. Atau meraih gelar yang lebih tinggi. Atau bisa juga ratingnya bertambah. Atau paling tidak permainannya lebih baik daripada sebelumnya. Seperti yang pernah saya tulis dalam posting-posting sebelumnya, kesuksesan catur ditentukan oleh faktor teknis dan non teknis. Faktor Teknis meliputi ilmu catur yang sudah dikuasai, kemampuan MENERAPKAN ILMU CATUR YANG SUDAH DIMILIKI dalam turnamen yang diikuti (ilmu caturnya keluar semua!!!), dan MANAJEMEN TURNAMEN (mendayagunakan semua sumber daya yang ada untuk meraih hasil turnamen yang maksimal dan atau SESUAI/MEMENUHI TARGET, misalnya manajemen waktu, mengetahui informasi tentang lawan, dll.). Faktor Non Teknis adalah Faktor FISIK dan MENTAL seperti yang saya sharing dalam posting kali ini. Silakan baca terus...

Faktor Non Teknis termasuk kesehatan fisik, yang berpengaruh pada kesehatan otak. Karena OTAK-lah yang kita adu dan andalkan dalam catur. Otak yang sehat dan prima akan bisa diandalkan untuk bisa berkonsentrasi dalam waktu lama. Seperti telah kita tahu, KONSENTRASI TINGGI sangat dituntut agar bisa melakukan KALKULASI LANGKAH CATUR yang AKURAT, DALAM (jauh ke depan) dan LUAS (meliputi sebanyak mungkin kemungkinan langkah). Dan kalkulasi yang seperti inilah yang wajib dimiliki bila ingin bertanding catur dengan hasil maksimal. Faktor Non Teknis kedua adalah apa yang sering disebut sebagai MENTAL.

Faktor Mental tidak kalah pentingnya untuk kesuksesan pada turnamen catur. MENTAL di sini, bisa termasuk KEPERCAYAAN DIRI, KEHATI-HATIAN atau KEWASPADAAN atau TAKUT KALAH, MOTIVASI UNTUK MENANG YANG TINGGI atau kadang orang ada yang menyebutnya FIGHTING SPIRIT, KESABARAN atau KEULETAN atau KETEKUNAN dalam mencari langkah terbaik (saya lebih suka dengan istilah KENGOTOTAN), MENTAL JUARA, TETAP TENANG DALAM SITUASI KRISIS, NALURI atau INTUISI (kepekaan atau kesadaran tinggi akan apa yang terjadi di atas papan), dan bisa MENIKMATI PERMAINAN CATUR (pikiran tenggelam dalam papan catur di depannya sehingga lebih menjamin bisa BERKONSENTRASI TINGGI dan otak tidak mudah lelah) atau saya lebih suka dengan istilah BERMAIN CATUR DENGAN KHUSYU'. PUNYA MASALAH PRIBADI yang mengganggu konsentrasi (misal bertengkar dengan istri, punya banyak hutang, dll.) pasti akan sangat berpengaruh pada hasil turnamen.

Mari kita diskusikan lebih detil faktor-faktor di atas.

FISIK yang perlu dilatih tentu STAMINA dan OTAK itu sendiri (latihan konsentrasi, kecepatan berpikir, dll.). Fisik bisa juga dimaksimalkan dengan menjaganya selama mengikuti turnamen. Misalnya banyak istirahat selama jeda turnamen, atau minum-minuman suplemen. Contoh nyata bisa kita lihat pecatur muda sangat berbakat nan jenius dan menempati peringkat No.1 dunia saat ini, GM Magnus Carlsen (Norwegia) selalu minum 'JUS JERUK' saat turnamen. Jeruk mengandung asam yang membuat kita selalu 'terjaga' dan 'waspada' dan nggak ngantuk. Ada juga yang suka minum kopi. Kafein di kopi kita semua tahu bisa membuat 'adrenalin' kita tetap 'kenceng' dan lain-lain.

Harus bisa dijamin bahwa aliran darah dan OKSIGEN yang mengalir ke otak sangat cukup. Stamina tentu dilatih dengan MELAKUKAN OLAHRAGA RUTIN. Misalnya 3x seminggu, atau tentu yg terbaik ya tiap hari. Olahraganya tentu olahraga fisik yang mampu MENGURAS KERINGAT dan MELANCARKAN PEREDARAN DARAH dan menyeimbangkan METABOLISME. Misalnya olahraga RENANG, SEPAKBOLA, BULU TANGKIS, SENAM, TENIS MEJA, LARI, dan lain sebagainya. Tentu saja hindarkan, saat Olahraga mengalami cedera fisik. Untuk memastikan kebugaran saat ini, kita bisa memeriksakan diri ke yang berwajib (maksud saya dokter).

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, banyak pecatur yang mempunyai Skill Catur tinggi, tapi sulit jadi juara atau berprestasi semata-mata karena otaknya kelelahan dan kehilangan konsentrasi saat menghadapi lawan-lawan berat. Apalagi kalo yang diikuti adalah catur cepat 2 atau bahkan 1 hari selesai yang hampir tanpa istirahat, tentu fisiknya gak bisa 'ngangkat'. Biasanya, juga menurut yang saya alami sendiri, kalo otak kita capek, KITA CENDERUNG UNTUK BURU-BURU MELANGKAH, MALAS MENGHITUNG LANGKAH, KURANG TEKUN, DAN KEHILANGAN KEWASPADAAN. Di saat kepala kita berat saat bertanding, saat itulah kita harus waspada, karena kinerja otak kita sedang menurun. Sudah enak-enak posisi menang, eh pada langkah ke-sekian karena buru-buru dan hilang kewaspadaan, jadi blunder dan kalah. MENYAKITKAN!

Jadi kalo anda sudah merasa belajar catur sampai 'elek' tapi kok merasa gak maju-maju, periksa kesehatan dan stamina anda, dan perbaiki stamina alias daya tahan fisik anda. Si pecatur ini sudah merasa menguasai banyak banyak ilmu catur, tapi kok ya sulit juara, dan seterusnya. JIKA KEKALAHAN ANDA KEBANYAKAN KARENA KESALAHAN KALKULASI, waspadalah... Kemungkinan besar fisik anda tidak mendukung. Untuk pastinya, ya periksakan diri kita kepada ahlinya alias Om Doketer.

Faktor fisik yang lain adalah KEMAMPUAN OTAK itu sendiri. Kemampuan otak di sini yang dimaksud tentunya adalah KEMAMPUAN BERKONSENTRASI DALAM WAKTU LAMA. Kemampuan MEMUSATKAN PERHATIAN yang baik, agaknya wajib hukumnya bagi pecatur serius. Konon kabarnya banyak pecatur yang KHUSUS MELATIH KONSENTRASI ini dengan berbagai cara misalnya pecatur TOP DUNIA daru Madras-India GM Viswanathan Anand dan para pecatur INDIA lainnya melatih konsentrasi dengan melakukan MEDITASI secara rutin. Saya dengar pecatur China dan Vietnam juga melakukan hal yang sama. Beberapa Grandmaster lainnya melatih konsentrasi dengan melakukan SENAM OTAK atau bahasa kerennya BRAIN GYM.

Sedang faktor MENTAL seperti yang saya ulang-ulang juga gak kalah penting untuk kesuksesan di turnamen catur. Ada teman master yang bilang, bahwa mental ini ada kaitannya dengan 'JAM TERBANG' dari si pecatur tersebut. Kalo masih pemula, tentu kurang jam terbang dan masih grogi, demam panggung, meremehkan dan penyakit-penyakit mental lainnya. KEPERCAYAAN DIRI biasanya berhubungan dengan ANGKA KEMENANGAN yang pernah diraih. Kalo sering kalah dan tidak pernah juara, mana bisa percaya diri. Tul nggak? Setidaknya, si pecatur mustinya pernah juara 1 di kelasnya. Kalo sudah sering juara, akan muncul apa yang sering disebut sebagai MENTAL JUARA.

FIGHTING SPIRIT alias SEMANGAT BERTANDING YANG TINGGI jelas dibutuhkan agar bisa memenangkan persaingan dalam turnamen. Tanpa semangat yang tinggi, pecatur akan sulit menemukan langkah terbaik dan sulit lolos dari keadaan krisis. Saya pernah melihat seorang pecatur yang kemampuan atau skill caturnya lumayan pas-pasan, tapi fighting spiritnya semangat 45, hasilnya lumayan dalam turnamen, meski dia tidak pernah juara. Kehati-hatian, kewaspadaan dan takut kalah juga diperlukan untuk sukses. Pecatur yang hati-hati, tentu memiliki nilai blunder yang rendah alias jarang blunder. Blunder adalah karena kurang hati-hati atau tidak tahu.

Usahakan kalo ikut turnamen, kita tidak punya hutang 'masalah pribadi' yang belum terselesaikan. Ini sedikit banyak akan bisa mempengaruhi konsentrasi kita. Kadang pikiran ngelantur dan melayang kemana tanpa kita sadar, karena tiba-tiba saja masalah pribadi tersebut muncul di depan mata. Meskipun hanya selintas, bisa-bisa kita lengah dan melakukan BLUNDER. Agar blunder semacam ini bisa ditekan sekecil mungkin, sangat perlu kita SETIAP LANGKAH melakukan BLUNDER CHECK selama 5 detik (bisa sambil mengambil nafas) sebelum memegang buah catur.

Grandmaster dan pecatur legendaris GM BOBBY FISCHER pernah bilang kalo kita TIDAK MENCINTAI dan MENIKMATI CATUR kita sulit bisa TOTAL di CATUR dan hasilnya sulit memenangkan persaingan. TOTALITAS DI CATUR hukumnya wajib kalo ingin UNGGUL DALAM PERSAINGAN. Dengan menikmati catur dan tenggelam ke dalam 'SAMUDRA CATUR', bisa dijamin akan mampu BERKONSENTRASI TINGGI dan bisa bermain maksimal dalam catur. Bukankah demikian?

Cukup ya teman-teman. Ada yang kurang tau? Atau ada yang mau komentar, silakan kasih komen di bawah postingan ini.

GENS UNA SUMUS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar