Bidak adalah buah terlemah, tetapi satu2nya yg mempunyai hak promosi dicatur.
Namun perjuangan sebuah bidak dari kedudukan awalnya di baris ke 2
untuk mencapai petak promosi sungguh tdk mudah, dia harus melalui 6
petak dan hadangan buah lawan.
Setiap pecatur secara sadar atau
tdk menjadi terbiasa mengerja samakan setiap buah caturnya mengikuti
suatu hukum yg disebut harmonisasi buah. Dalam hal bidak promosi,
tentu tdk akan pernah sebuah bidak berlenggang kangkung menuju petak
promosi tanpa dukungan kerjasama dgn buah lainnya. Pada permainan
catur seluruh petak dan buah saling mempengaruhi dan terkait satu dgn
lainnya, setiap buah yg berada diatas papan akan secara otomatis
menentukan jalannya permainan, itulah sebabnya pecatur yg kuat bermain
dgn pandangan posisional serta pikiran menyeluruh keseantero papan, dan
tdk terfokus hanya pada titik2 tertentu saja. Mempromosikan bidak
adalah sesuatu yg direncanakan dan merupakan bagian dari strategi
permainan dari langkah2 sebelumnya, yg harus sinergi dgn seluruh posisi
serta buah diatas papan.
Mungkin memang tdk sedetail
pengambaran Mahabarata atau I Lagaligo, tapi papan catur sesungguhnya
juga adalah miniatur aksioma2 dalam kehidupan ini. Jika kita
membayangkan papan catur sebagai dunia nyata dan bidak promosi adalah
diri kita sendiri, atau sebaliknya dunia sebagai papan catur dan kita
adalah bidak yg bertujuan promosi, maka kita akan memahami apa yg
ditulis oleh DR. Theo Huijbers mengenai "situasi" pada bukunya "manusia
merenungkan dirinya" DR. Huijbers menyimpulkan bahwa manusia hidup dalam suatu ruang yg terorganisasi.
Ini jelas berarti bahwa setiap org tdk mungkin mencapai sukses atau
promosi tanpa dukungan situasi sosial dan kondisi sekitarnya. Oleh
sebab itu kenyataan hidup memudahkan kita untuk mengenali sebab2 seseorg
gagal mencapai status sosial standart dlm hidup dan bermasyarakat,
apalagi promosi ke status sosial yg lbh tinggi.
Sama dgn
memenangkan partai catur, sukses didalam hidup pun memerlukan syarat2
minimal, misalnya bermental dan bermoral baik, cukup pengetahuan dll
sebagainya, tetapi itu barulah modal dasar dan belum cukup untuk
memastikan sukses. Sangat banyak org baik, rajin, pandai tdk mencapai
promosi dlm hidupnya. Teori Huijbers dan falsafah bidak promosi
dicatur memperlihatkan bahwa dukungan kondisi sosial adalah faktor yg
berandil besar bagi hidup seseorg.
Dari masalah dikeseharian
kita, persoalannya kemudian bergulir menjadi, bagaimana mendapatkan
dukungan dari situasi dan tentu org2 disekitar kita? Mari mengambil
contoh dari lingkungan kita sendiri, terlalu banyak pecatur yg " Layu
sebelum berkembang." menjadi frustasi dan kecewa karena merasa tdk
mendapatkan kesempatan dan dukungan dari kepengurusan ditempatnya
berada. Kenyataan yg tdk bisa dipungkiri memang menunjukkan banyak
kepengurusan disemua tingkatan tdk bekerja dgn baik dan maksimal, tetapi
yg tdk kurang pentingnya adalah setiap org menginstropeksi diri, dan
kepribadiannya, apakah sdh cukup untuk mendapatkan simpati org yg
berelasi dengannya atau bahkan sebaliknya. Pada semua aspek
kehidupan teori ini berlaku valid, siapapun tdk akan bisa sukses didalam
pekerjaan apapun jika tdk berhasil mendapatkan respek org disekitarnya.
Dunia ini sungguh adil, dan menyediakan peluang2 alternatif sebagai
jalan keluar dari setiap kebuntuan yg dihadapi seseorg. Sama seperti
bidak catur yg mempunyai banyak kemungkinan petak promosi, bidak b2
misalnya berpeluang promosi bukan hanya di b8, melainkan juga di a8 dan
c8, bahkan tdk tertutup kemungkinan sampai ke d8, e8 dan seterusnya.
Manusia pun seperti itu, memang setiap orang tdk bebas menentukan
ruang, ruang itu sdh ada dan harus diterima sesuai keadaannya, misalnya
kelahiran yg ber-beda2 strata sosial dan tempat. Tetapi setiap org bebas
untuk merancang hidup dan memperluas perspektifnya masing2. Disini kita bisa mempersepsikan starting position pd catur dan kelahiran seorg bayi, kaya atu miskin, dikota maupun didesa.
Dunia yg per-tama2 dialami manusia tetaplah dunia yg terbatas, langkah2
berikutnyalah yg akan memperluas horison dan cakrawalanya, jika
dilakukan dgn benar tentu akan menghasilkan kemenangan.
Hidup
ini sudah mempunyai aturan2nya yg jelas dan tdk pernah berubah, sebagai
manusia kita sebenarnya hanya mengikutinya saja sebagai jaminan
keberhasilan mempertahankan dan mencapai progress dalam menjalaninya.
Oleh karena itu watak sombong, kikir, sok pintar, egois, licik dan
semua yg sejenisnya dan menyebabkan lingkungan kehilangan respek, adalah
kebodohan yg membunuh diri sendiri, perlahan tapi pasti. GENS UNA
SUMUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar