Menjaga Jawa Barat, Sebagai Gudang Pecatur
Perkembangan olah raga catur nasional harus terus mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Hal ini terbukti dari tingginya animo masyarakat yang acap mengikuti turnamen.
Misalnya saja yang dilakukan PT Len Industri Kota Bandung yang kembali menjadi penyelenggara Festival Catur Nasional Len Industri Kedua yang selalu diikuti ratusan peserta. Pada kejuaraan pertama tahun lalu, jumlah peserta mencapai 600 orang dan kali ini 554 pecatur nasional ikut ambil bagian pada kejuaraan yang berlangsung 20-21 November lalu.
Menurut Direktur Utama PT Len Industri, Wahyuddin Bagenda, catur di Indonesia sangat memasyarakat. Mulai dari tingkat rukun tetangga (RT), kelurahan, hingga kewilayahan lainnya. Namun, secara kualitas belum begitu memiliki nilai. Oleh karena itu, pihaknya berharap dan berupaya untuk bisa terus menambah frekuensi kompetisi catur.
"Saya berharap catur bisa mendapat perhatian dari banyak pihak terutama BUMN lainnya. Kami sendiri, PT Len Industri, telah berencana menjadikan festival ini agenda tahunan perusahaan. Secara umum, tujuannya tentu ingin mengembangkan catur nasional agar setara dengan kualitas internasional," ujarnya saat menutup Festival Catur Nasional Len Industri di Gedung PT Len Industri, Kota Bandung, Minggu (21/11).
Wahyuddin juga mengungkapkan, untuk menambah motivasi pecatur muda berbakat, festival tahun ketiga panitia akan meningkatkan level kompetisi. Antara lain dengan memasukkan peringkat "10 Besar" kategori umum (nonmaster dan master junior) ke kelompok master.
"Keputusan ini diambil karena khawatir setiap tahun pemenang untuk kategori umum akan itu-itu saja. Jika ada kenaikan level diharapkan membuat suasana berbeda dan nama-nama lain yang menjadi juaranya," kata Wahyuddin.
Selain itu, kenaikan level kategori juga diharapkan memacu semangat para pecatur nonmaster dengan tantangan baru dan tidak selalu bertengger di kelas umum. "Meski rasanya sulit menggeser juara master tahunan yang bertitel grand master (GM), semangat dari pecatur itu yang harus selalu dijaga agar catur bisa terus berkembang," tuturnya.
Di lain hal, ia memuji pelaksanaan festival catur kali ini yang konsisten dan tepat waktu. Salah satu hal yang perlu dievaluasi oleh perusahaan, Percasi, dan panitia antara lain kedisiplinan seluruh pihak termasuk peserta.
Sama halnya dengan tahun lalu, kali ini PT Len Industri juga memberikan hadiah cukup fantastis untuk kategori catur nasional. Dengan enam kategori, total hadiah yang dibagikan mencapai Rp 100 juta. Termasuk bonus yang diterima GM Susanto Megaranto Rp 10 juta yang diberikan setelah mengalahkan Dirut PT Len Industri saat pertandingan ekshibisi sebelum penutupan festival.
Untuk masing-masing kategori, peringkat "30 Besar" menerima hadiah. Diharapkan, besaran hadiah tersebut bisa menambah semangat pecatur untuk meningkatkan kemampuannya.
Juara kategori master direbut juara tahun lalu, GM Susanto Megaranto, dengan 8 poin kemenangan, hasil 7 kali menang dan 2 kali remis. Kemenangan ini merupakan yang kedua bagi pecatur asal Indramayu tersebut.
Sesepuh catur Jabar yang juga Pemimpin Umum Pikiran Rakyat, H. Syafik Umar mengatakan, festival catur penting peranannya dalam menjaga predikat Jabar sebagai gudang pecatur nasional. "Saya berharap dari tahun ke tahun semakin banyak kompetisi catur yang digelar perusahaan. Perusahaan besar seperti Len dan Telkom terus konsisten. Kita harapkan juga setiap perayaan hari jadi kota atau kabupaten di Jabar, digelar kompetisi catur," ujarnya.
Dukungan terhadap upaya Len tersebut juga muncul dari Kepala Dinas Olah Raga dan Pemuda Jabar, Amung Ma`mun, yang berharap festival bisa memberi efek positif dalam merangsang minat masyarakat untuk beroalah raga. "Jabar terus berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam olah raga. Festival ini diharapkan dapat membantu target angka partisipasi mencapai 50 persen pada 2016 nanti. Untuk itu, kami berharap festival catur ini digelar secara berkelanjutan dan menjadi agenda tetap," kata Amung.
Sekum KONI Jabar, M.Q. Iswara juga menyambut baik langkah Len. Pihaknya berharap dari festival tersebut akan lahir master-master catur baru andalan Jabar dan nasional. "Catur adalah cabor unggulan Jabar di PON. Untuk itu, keberadaan event ini bisa memacu prestasi catur Jabar untuk lebih baik di PON 2012 mendatang," katanya. (P-07) ***
Menurut Direktur Utama PT Len Industri, Wahyuddin Bagenda, catur di Indonesia sangat memasyarakat. Mulai dari tingkat rukun tetangga (RT), kelurahan, hingga kewilayahan lainnya. Namun, secara kualitas belum begitu memiliki nilai. Oleh karena itu, pihaknya berharap dan berupaya untuk bisa terus menambah frekuensi kompetisi catur.
"Saya berharap catur bisa mendapat perhatian dari banyak pihak terutama BUMN lainnya. Kami sendiri, PT Len Industri, telah berencana menjadikan festival ini agenda tahunan perusahaan. Secara umum, tujuannya tentu ingin mengembangkan catur nasional agar setara dengan kualitas internasional," ujarnya saat menutup Festival Catur Nasional Len Industri di Gedung PT Len Industri, Kota Bandung, Minggu (21/11).
Wahyuddin juga mengungkapkan, untuk menambah motivasi pecatur muda berbakat, festival tahun ketiga panitia akan meningkatkan level kompetisi. Antara lain dengan memasukkan peringkat "10 Besar" kategori umum (nonmaster dan master junior) ke kelompok master.
"Keputusan ini diambil karena khawatir setiap tahun pemenang untuk kategori umum akan itu-itu saja. Jika ada kenaikan level diharapkan membuat suasana berbeda dan nama-nama lain yang menjadi juaranya," kata Wahyuddin.
Selain itu, kenaikan level kategori juga diharapkan memacu semangat para pecatur nonmaster dengan tantangan baru dan tidak selalu bertengger di kelas umum. "Meski rasanya sulit menggeser juara master tahunan yang bertitel grand master (GM), semangat dari pecatur itu yang harus selalu dijaga agar catur bisa terus berkembang," tuturnya.
Di lain hal, ia memuji pelaksanaan festival catur kali ini yang konsisten dan tepat waktu. Salah satu hal yang perlu dievaluasi oleh perusahaan, Percasi, dan panitia antara lain kedisiplinan seluruh pihak termasuk peserta.
Sama halnya dengan tahun lalu, kali ini PT Len Industri juga memberikan hadiah cukup fantastis untuk kategori catur nasional. Dengan enam kategori, total hadiah yang dibagikan mencapai Rp 100 juta. Termasuk bonus yang diterima GM Susanto Megaranto Rp 10 juta yang diberikan setelah mengalahkan Dirut PT Len Industri saat pertandingan ekshibisi sebelum penutupan festival.
Untuk masing-masing kategori, peringkat "30 Besar" menerima hadiah. Diharapkan, besaran hadiah tersebut bisa menambah semangat pecatur untuk meningkatkan kemampuannya.
Juara kategori master direbut juara tahun lalu, GM Susanto Megaranto, dengan 8 poin kemenangan, hasil 7 kali menang dan 2 kali remis. Kemenangan ini merupakan yang kedua bagi pecatur asal Indramayu tersebut.
Sesepuh catur Jabar yang juga Pemimpin Umum Pikiran Rakyat, H. Syafik Umar mengatakan, festival catur penting peranannya dalam menjaga predikat Jabar sebagai gudang pecatur nasional. "Saya berharap dari tahun ke tahun semakin banyak kompetisi catur yang digelar perusahaan. Perusahaan besar seperti Len dan Telkom terus konsisten. Kita harapkan juga setiap perayaan hari jadi kota atau kabupaten di Jabar, digelar kompetisi catur," ujarnya.
Dukungan terhadap upaya Len tersebut juga muncul dari Kepala Dinas Olah Raga dan Pemuda Jabar, Amung Ma`mun, yang berharap festival bisa memberi efek positif dalam merangsang minat masyarakat untuk beroalah raga. "Jabar terus berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam olah raga. Festival ini diharapkan dapat membantu target angka partisipasi mencapai 50 persen pada 2016 nanti. Untuk itu, kami berharap festival catur ini digelar secara berkelanjutan dan menjadi agenda tetap," kata Amung.
Sekum KONI Jabar, M.Q. Iswara juga menyambut baik langkah Len. Pihaknya berharap dari festival tersebut akan lahir master-master catur baru andalan Jabar dan nasional. "Catur adalah cabor unggulan Jabar di PON. Untuk itu, keberadaan event ini bisa memacu prestasi catur Jabar untuk lebih baik di PON 2012 mendatang," katanya. (P-07) ***
Sumber : Pikiran Rakyat, 24 November 2010
GM Susanto Megaranto, Menggunakan Komputer
Latihan dengan standar komputerisasi, harus segera dilakukan oleh para pecatur nasional. Jika hanya mengandalkan latihan klasik, sepertinya pecatur Indonesia akan tertinggal dibandingkan dengan pecatur negara lainnya.
Rupanya, hambatan ini juga dirasakan pecatur andalan Indonesia GM Susanto Megaranto. Pada Asian Games XVI/2010 di Guangzhou, ia gagal merebut medali, setelah pada partai terakhir dikalahkan pecatur Vietnam, Liem Quang Le, Selasa (16/11). Padahal, jika menang, Susanto berpeluang merebut perak.
Pada Asian Games 2010, pecatur berusia 23 tahun asal Indramayu yang meraih titel grand master (GM) di Spanyol pada 2005, mencatat 6 kali menang dan 3 kali kalah.
Ditemui ketika mengikuti Festival Catur Nasional Len Industri di Gedung PT Len Industri, Minggu (21/11), Susanto menceritakan kesulitannya ketika melawan pecatur Vietnam di Asian Games. "Mereka (dan juga pecatur internasional lainnya) sudah latihan menggunakan komputer, terutama latihan opening-nya. Jadi, setiap langkah sudah ada kalkulasinya secara komputer, sehingga tinggal menghapalkannya saja dan energi tidak cepat habis. Di Indonesia masih jarang," katanya.
Meskipun demikian, ia mengaku telah mendapatkan latihan menggunakan komputer. Namun, tetap saja masih merasa ketinggalan dibandingkan dengan pecatur negara lain. Menurut dia, pecatur negara lain sudah hapal di luar kepala berbagai macam opening atau pembukaan.
"Ketika bertanding, mereka sudah tidak memikirkan banyak langkah setelah opening dan bisa juga membaca langkah kita. Itu yang saya rasa masih menjadi hambatan," katanya. (P-07)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar